Pengikut

Selasa, Oktober 13, 2009

Qory Sandioriva asal Aceh, Puteri Indonesia 2009


QORY Sandioriva, finalis asal Nanggroe Aceh Darussalam, dinobatkan sebagai Puteri Indonesia 2009 mengalahkan 37 finalis lain pada malam Grand Final Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) 2009, yang digelar di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Jakarta, Jumat (9/10) malam. Sedangkan posisi Runner Up I (Puteri Indonesia Lingkungan 2009) dan Runner Up II (Puteri Indonesia Pariwisata 2009) diraih finalis asal Sumatra Barat Zukhriatul Hafizah dan finalis asal Maluku Utara Isti Ayu Pratiwi.

Qory, sapaan akrab Puteri Indonesia yang baru terpilih, tampak tak kuasa menahan haru atas kemenangannya.

"Alhamdulillah. Pertama kali saya bersyukur kepada Allah SWT karena atas izinnya juga saya bisa berdiri di sini menjadi Puteri Indonesia 2009. Dan saya juga ingin berterimakasih kepada kedua orangtua saya, mama dan papa, dan semua penitia yang membantu berlangsungnya Pemilihan Puteri Indonesia 2009," tutur Qory dalam konferensi pers setelah momen kemenangannya. Klik di sini

Komen Ulama

Kantor berita Antara bahkan melaporkan, terpilihnya Qory sebagai Putri Indonesia 2009 sangat disesalkan ulama Aceh, karena dianggap tidak mencerminkan sebagai putri dari daerah itu yang menerapkan Syariat Islam.

“Qory bukan cerminan putri Aceh. Untuk itu, ia tidak berhak mengatasnamakan rakyat Aceh. Ini sangat kita sesalkan,” kata Sekretaris Ulama Dayah Aceh (HUDA), Tgk. Faisal Aly di Banda Aceh, menanggapi terpilihnya Qory Sandrioriva menjadi Putri Indonesia 2009.

Ia menyatakan, sebenarnya Qory tidak mewakili Aceh, karena di daerah ini belum pernah ada pemilihan Putri Indonesia.

Disebutkan, ulama Aceh tidak apriori dengan putri Aceh. Kegiatan itu boleh-boleh saja sejauh tidak menghilangkan jati diri sebagai putra daerah yang memiliki budaya Islam yang begitu kuat.

“Qory boleh saja mengikuti pemilihan putri Indonesia, itu hak dia. Tapi untuk menobatkan sebagai putri Aceh tidak bisa, karena dia tidak bisa menjaga sifat-sifat budaya Aceh yang Islami,” ujarnya.

Untuk itu, Faisal mengibau kepada para remaja putri untuk selalu menjaga budaya Aceh yang kental dengan Islam. “Jangan mudah terpengaruh dengan budaya barat yang sangat bertentangan dengan Islam. Saya rasa masih banyak cara lain untuk menjadi terkenal dengan tidak mengorbankan budaya daerah dan agama,” katanya. Klik di sini


Komen pendek:


Mari kita renungkan ungkapan ini:-
“Qory boleh saja mengikuti pemilihan putri Indonesia, itu hak dia. Tapi untuk menobatkan sebagai putri Aceh tidak bisa, karena dia tidak bisa menjaga sifat-sifat budaya Aceh yang Islami,”

0 ulasan:

Catat Ulasan

Bersopan santun budaya kita!
Terima kasih atas kesudian membuat ulasan. Kalau ada kelapangan, berkunjunglah lagi ke blok saya.